Rabu 13 Jul 2016 13:02 WIB

Jokowi Diminta Hati-Hati Rombak Kabinet

Rep: Agus Raharjo/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu perombakan kabinet (reshuffle) kembali mencuat. ‎Posisi di beberapa sektor negara disorot akan diganti orang baru.

Ketua DPR RI, Ade Komarudin mengatakan, urusan perombakan kabinet adalah hak prerogratif Presiden Joko Widodo. Akom, sapaan Ade Komarudin, mengaku tidak ingin mencampuri urusan perombakan Kabinet Kerja Jokowi.

Namun, Akom mengingatkan, kalau Jokowi akan mengganti jajaran di kabinetnya, pergantian harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan sampai pergantian justru membuat masalah baru.

"Misalnya masalah yang ada, yang harus hati-hati seperti kementerian di bidang ekonomi, jangan sampai ganti Menteri di bidang ekonomi kemudian mengguncang perekonomian nasional," tutur Akom di kompleks parlemen Senayan, Rabu (13/7).

Menurut Akom, misalnya di bidang ekonomi, memang ada kementerian yang bagus dan kurang bagus kinerjanya. Kalau memang ada kekurangan di kementerian bidang ekonomi yang tidak berkaitan dengan kompetensi, sebaiknya diperbaiki dengan cara mengefektifkan koordinasi.

Sikap egosektoral harus dikikis, karena duduk di posisi tinggi lembaga negara seharusnya menempatkan kepentingan negeri, bukan kelompoknya sendiri. Namun, Akom kembali menegaskan bahwa kebijakan perombakan kabinet merupakan hak prerogratif Presiden.

Semua pihak tidak dapat mencampuri urusan pemilihan orang yang duduk di Kabinet Jokowi ini. Meskipun, semua pihak bisa menyampaikan aspirasinya pada Jokowi, namun, kewenangan tetap berada di tangan Jokowi.

"Tapi kita berharap kalaupun ada reshufle, menyelesaikan masalah yang ada," kata dia menegaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement