REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memberikan dua pesan khusus untuk Tito Karnavian yang baru saja dilantik sebagai Kapolri baru. Presiden meminta Tito menjaga soliditas internal Polri dan melakukan reformasi secara menyeluruh diinstitusi tersebut.
Presiden secara khusus memberi penekanan pada poin reformasi. Ia meminta Kapolri melakukan reformasi total mulai dari sistem rekruitmen anggota baru, pelayanan pada masyarakat, sampai perubahan perilaku setiap anggota Polri.
"Saya ingin reformasi betul-betul konkrit serta terlihat nyata dalam wujud pelayanan Polri kepada rakyat," kata Presiden saat memberikan pidato dalam upacara pelantikan Kapolri di Istana Negara, Rabu (13/7).
Terkait pelayanan pada masyarakat, Jokowi menegaskan Polri harus memberikan layanan yang prima, tanpa urusan birokrasi yang berbelit-belit dan pungutan liar. Presiden juga menegaskan praktek kotor mafia hukum harus diberantas demi memenuhi rasa keadilan di masyarakat.
Tak hanya itu, Jokowi juga sempat menyinggung tugas Polri untuk melakukan upaya penangkalan, pencegahan, dan identifikasi dini terhadap potensi terorisme di Tanah Air.
Wejangan Jokowi itu sebenarnya sudah pernah ia sampaikan dalam syukuran peringatan Hari Bhayangkara yang ke-70 di Mabes Polri pada 1 Juli, lalu. Namun, ia kembali mengulangi wejangan tersebut agar Tito benar-benar melaksanakan instruksinya.
Adapun Tito, yang ditemui wartawan usai pelantikan, memastikan ia akan menjalankan semua amanat presiden. "Arahan Presiden akan jadi prioritas. Saya akan bangun Polri solid di semua level dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat," ujarnya.