REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kejuaraan pacuan kuda dan karapan roda sapi se-Sulawesi yang digelar di Gelanggang pacuan Yosonegoro pada Rabu (13/7), semarakan perayaan lebaran ketupat di Gorontalo. Kejuaraan ini merupakan tradisi setiap perayaan lebaran ketupat setiap tahun dan diikuti oleh peserta dari Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Provinsi Gorontalo sebagai tuan rumah.
Ketua panitia pelaksana, Iskandar Mangopa mengatakan, jumlah peserta yang ikut pada kejuaraan tersebut ada 78 ekor kuda dan 55 pasang sapi. Pergelaran ini akan berlangsung selama tiga hari.
"Tradisi pacuan kuda dan karapan roda sapi telah dilaksanakan sejak puluhan tahun yang lalu dan perlu kita lestarikan serta ditingkatkan kualitasnya, selain itu agenda tahunan ini selalu dinantikan oleh masyarakat," kata Iskandar.
Dia mengatakan bahwa, kegiatan tersebut merupakan sebuah momentum yang sangat bergengsi, dimana kepiawaian para joki dan pemilik kuda pacu maupun sapi diuji. "Semoga hasil jerih payah para pelatih dan peternak akan memberikan dampak nilai ekonomis dan prestasi pada kejuaraan kali ini," tutupnya.
Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kominfo (Dishubparkominfo) Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro mengatakan, pelaksanaan lomba pacuan kuda dan karapan roda sapi merupakan tradisi dan budaya tahunan masyarakat Gorontalo. Kebetulan, budaya ini bersamaan dengan perayaan Lebaran Ketupat.
"Acara ini menunjang promosi pariwisata daerah yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dengan banyaknya pengunjung dari Gorontalo dan luar daerah Gorontalo," katanya.
Sementara itu, Ramli Masuli (42 tahun), salah seorang pemilik sapi yang diikut sertakan pada lomba di Gorontalo mengaku telah mempersiapkan sapi miliknya sebulan sebelum lomba. "Sapi saya ada dua yang nanti diikutkan, dan saya ikut lomba sejak tahun 2010 karena ini merupakan hobi dan turun temurun dari orang tua saya," tutur Ramli.