REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (BPMK) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengajak para orang tua berpartisipasi mengantisipasi kejahatan terhadap anak. Terutama kejahatan seksual dan penculikan yang semakin marak.
"Para orang tua harus membentengi anak-anaknya sejak dini dengan berbagai cara. Mulai dari memberi aturan untuk tidak berbicara dengan orang asing hingga mengawasi penggunaan gadget," ujar Kepala Seksi Perlindungan Anak (BPMK) Pemkot Depok, Tri Rejeki Handayani di Balai Kota Depok, Rabu (13/7).
Menurut Tri, para orang tua hendaknya lebih mendekatkan diri yang lebih intens secara psikologis dengan anak-anaknya di rumah. "Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dengan anak sebagai korbannya, orang tua hendaknya bisa lebih dekat secara emosional dengan anak-anaknya di rumah," ucap dia.
Ia berkata, sangat penting agar anak-anak tidak ketergantungan dengan gadget. Karena gadget untuk anak-anak sendiri memiliki dampak negatif yang dominan dibanding dengan efek menonton televisi.
"Saat ini saya melihat efek negatif televisi sudah tidak sebesar dampak penggunaan gadget, karena kalau televisi bisa ditonton banyak orang dan orangtua bisa langsung memberi pengertian kalau ada tayangan yang kurang baik," kata dia.
"Coba bayangkan apabila seorang anak yang sudah memiliki akun sosial media sendiri, dengan menggunakan gadget-nya sendiri. Akan sangat mengerikan anak-anak menjadi korban para penjahat seksual di dunia maya."
Tri berharap para orang tua dapat memberi pengertian ke anak perihal mengenai aksi kejahatan seksual dan penculikan itu seperti apa. Serta, jangan tergiur imingan orang dewasa apabila berjumpa di jalan atau tempat-tempat umum.
"Beritahu ke anak, kalau dikasih permen atau balon atau eskrim dari orang yang tidak dikenal jangan mau. Kalau ditarik orang asing gigit sama teriak minta tolong yang kenceng," ujar dia.