REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ISIS telah menerbitkan surat kabar berbahasa Melayu untuk menarik para jihadis baru di sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, Indonesia harus terus mewaspadai potensi ancaman tersebut, salah satunya dengan cara menekan jaringan mereka yang ada di Tanah Air.
"Kita menekan semaksimal mungkin jaringan ISIS yang ada di Indonesia," ujar dia usai resmi dilantik di Istana Negara, Rabu (13/7).
Tak cukup sampai di situ, Tito melanjutkan, kerjasama intelijen dengan negara-negara lain di Asia Tenggara juga akan diperkuat. Namun begitu, kata dia, kerja intelijen ini juga bukan jaminan.
Dia mengambil contoh negara-negara maju seperti Amerika, Inggris dan Prancis saja bisa kebobolan dengan aksi teror meski punya jaringan intelijen yang canggih.
"Sejago-jagonya intelijen, ada saja yang lolosnya," kata dia.
Tito berpendapat, selama ISIS di Suriah dan Irak masih eksis, maka negara-negara lain pasti akan mendapatkan pengaruhnya. Oleh karena itu, dia berharap komunitas internasional juga dapat menekan keberadaan ISIS di Timur Tengah.