REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, mudik dan kembali ke kota-kota besar sudah menjadi agenda tahunan. Sebab di kota-kota besar ada daya tarik untuk menggapai kebahagiaan dan meningkatkan kesejahteraan.
"Sudah menjadi agenda tahunan. Artinya ada teori pull and push yang mendorong warga keluar dari daerahnya ke kota untuk menggapai kebahagiaan dan kesejahteraan," katanya di Jakarta, Rabu (13/7).
Dari sekian kota tujuan, ujar Khofifah, Jakarta masih menjadi yang terfavorit. Terdapat berbagai sentra ekonomi dengan peredaran uang lebih dari 80 persen.
"Silakan saja berjuang menggapai kebahagiaan dan meningkatkan kesejahteraan. Namun, dengan catatan mereka harus memiliki keterampilan atau skills yang memadai untuk bisa bersaing," kata dia.
Sedangkan bagi mereka yang belum memiliki keterampilan atau skills harus membekali diri dengan berbagai keterampilan, misalnya mengikuti pelatihan kejuruan (vocational training) atau kursus singkat (short course). Dengan bekal berbagai keterampilan yang dimiliki diharapkan mampu bersaing di tengah ketatnya berbagai sektor lapangan kerja yang ada.
Saat ini, terang dia, pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran yang sangat besar bagi desa-desa di seluruh Indonesia. Sehingga di sana bisa dibangun sentra-sentra ekonomi produktif baru.
“Di desa-desa bisa dibangun sentra ekonomi produktif baru yang didukung dana sangat besar dari pemerintah pusat yang berpotensi bisa meningkatkan kesejahteraan bagi warga setempat. Dalam pengelolaan dana desa yang sangat besar tersebut, diperlukan upaya pendampingan dengan menjalin kemitraan strategis yang didukung Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas," ujar Khofifah.
Dengan adanya dana yang sangat besar dan didukung dengan SDM berkualitas, menjadikan berbagai program bisa dikawal dan lebih tepat sasaran sehingga memberikan daya tahan bagi warga untuk tidak melakukan urbanisasi dengan membangun desanya. Ini juga jadi daya tarik dengan membuka lapangan kerja.