REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Menteri Perang ISIS yang sangat populer Abu Omar al-Shishani tewas. Ia tewas dalam pertempuran dekat kota Irak terkepung Shirqat, dekat Mosul.
Pada Maret lalu, Amerika mengklaim jika telah membunuh Shishani. Tapi klaim itu diduga palsu. Klaim kematian Shishani saat ini didukung sejumlah analis dan pro ISIS melalui akun media sosial.
Dilansir dari The Independent, media Amaq yang berafiliasi dengan ISIS mengumumkan berita kematian 'Si Jenggot Merah' tersebut, Rabu (13/7) malam.
Shishani yang juga dikenal sebagai Omar Chechnya merupakan di antara militan paling dicari Amerika. Bahkan, AS menyiapkan lima juta dolar AS sebagai hadiah bagi yang memberikan informasi agar bisa menyingkirkannya dari medan pertempuran.
Lahir pada 1986 di Georgia, Shishani memiliki reputasi sebagai penasihat militer yang dekat dengan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi. Para pengikut mengatakan Baghdadi telah sangat bergantung pada komandan berjenggot merah itu.
Pada Maret, Pentagon mengatakan Shishani mungkin telah tewas dalam serangan udara AS di Suriah. Pasukan Irak maju ke arah Mosul, kota terbesar yang masih di bawah kendali ISIS. Pasukan Irak sebagian besar telah mengelilingi Shirqat, 250 kilometer utara Baghdad dan pekan lalu merebut kembali sebuah pangkalan udara utama dari para militan.