REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Seminggu setelah Idul Fitri ada tradisi yang dinanti-nantikan oleh warga Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi tersebut adalah Lebaran Topat atau Lebaran Ketupat yang jatuh setiap tanggal 8 Syawal.
Tahun 2016 Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016, maka Lebaran Topat jatuh pada Rabu, 13 Juli 2016. “Lebaran Topat merupakan tradisi masyarakat Sasak, yang merupakan suku asli Lombok,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Abdul Latif di sela acara Lebaran Topat di kompleks pemakama Loang Balloq, Mataram, Rabu (13/7/2016).
Tradisi Lebaran Topat itu biasa dilaksanakan di Lombok Barat, Mataram dan Lombok Utara. Ada beberapa tempat yang dijadikan pusat perayaan Lebaran Topat, antara lain di kompleks pemakaman dan pantai Loang Balloq, Kota Mataram, dan Pantai Batu Layar, Lombok Barat.
Tradisi Lebaran Topat tidak bisa dipisahkan dari Idul Fitri dan Puasa Syawal, yakni puasa enam hari setelah Idul Fitri. “Lebaran Topat merupakan perayaan syukur kepada Allah karena telah selesai melaksanakan puasa sunnah Syawal selama enam hari terus-menerus dari tanggal 2 hingga 7 Dzulhijjah. Lebaran Topat merupakan ritual wajib bagi masyarakat suku Sasak,” kata ketua Bappeda Kota Mataram Lalu Martawang.
Kepala Dinas Parisiwata Lombok Barat Ispan mengatakan, setiap acara Lebaran Topat, masyarakat berduyun-duyun datang ke tempat acara sambil membawa dulang (sajian) yang terdiri dari bermacam-macam makanan dan buah-buahan.
“Isi utama dulang tersebut adalah ketupat, opor telur ayam, pelalah manuk (ayam), daging suir, urap, abon dan serundeng. Adapun buah-buahan umumnya pisang, salak, jambu, jeruk dan nanas,” kata Ispan yang ditemui di sela acara Lebaran Topat di Pantai Batu Selayar, Lombok Barat, Rabu (13/7/2016). Acara tersebut dihadiri Wakil Gubernur NTB Moh Amin.
Di tempat acara Lebaran Topat itu para pejabat, ulama, tokoh masyarakat, rakyat, bahkan turis makan bersama sambil bersilaturahim. “Bagi mereka yang belum sempat bersilaturahim pada Idul Fitri, pada Lebaran Topat inilah mereka bisa bertemu dengan sanak kerabak dan teman-teman,” kata Ispan.