Kamis 14 Jul 2016 13:44 WIB

Muhamadiyah: Terorisme Bukan Watak Orang Indonesia

Yunahar Ilyas
Foto: ROL
Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengatakan terorisme bukan watak orang Indonesia yang dikenal ramah, terbuka, suka menyapa dan menghormatri tamu serta suka memaafkan. Yunahar mengatakan masyarakat miskin rentan dimasuki paham radikalisme yang berujung kekerasan dan terorisme.

"Orang-orang yang miskin dan kurang pendidikan itu kan gampang disulut (paham radikalisme dan terorisme) seperti ranting atau daun kayu yang kering," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah Indonesia harus terus melakukan program deradikalisasi bagi masyarakat. Selain itu, dia mengatakan pemerintah juga harus gencar mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pendidikan. "Itu untuk jangka panjang," tutur Yunahar.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menyatakan masyarakat harus bersatu untuk melawan dan melemahkan setiap paham radikalisme yang merugikan bangsa dan negara. "Radikalisme harus dilemahkan dulu, maka kalau kita bersatu radikalisme jadi lemah," kata Ryamizard usai memberikan kuliah umum di Graha Bela Negara, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (8/2).

Ia menegaskan, jika masyarakat lemah dan tidak bersatu, maka setiap paham radikalisme akan tumbuh semakin kuat.

"Kalau kita tidak peduli maka radikalisme jadi kuat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement