REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) mempertimbangkan menjual daging kerbau di sejumlah supermarket. Hal ini seiring dengan rencana pemerintah untuk mengimpor daging kerbau.
Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta mengatakan, selama daging kerbau tersebut halal dan bisa dikonsumsi maka dapat menjadi pilihan alternatif bagi konsumen. Hal yang terpenting adalah pemerintah harus jujur kepada masyarakat bahwa daging tersebut memang layak dikonsumsi dan tidak dilarang. Secara bisnis, tidak semua supermarket bisa menjual daging kerbau karena setiap supermarket memiliki kriteria yang berbeda.
"Nggak bisa disamaratakan, karena ada supermarket yang jual daging grade tertentu. Tapi sekali lagi alternatif mensubtitusikan daging kerbau harus dijelaskan secara clear," ujar Tutum di Jakarta, Kamis (14/7).
Menurut Tutum, pelaku usaha ritel akan membuat kajian jika pemerintah meminta agar daging kerbau dijual di tingkat ritel. Sebetulnya, daging kerbau bukan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia namun tidak dikembangkan dengan baik. Meskipun menjadi pilihan alternatif, penjualan daging kerbau di tingkat ritel juga harus mempertimbangkan pasar atau pangsa pasarnya.
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengatakan, realisasi impor daging kerbau akan dilakukan oleh Bulog. Pemerintah sudah memberikan izin impor ke Bulog dan untuk tahap selanjutnya tinggal menunggu realisasinya saja.
Menurut Karyanto, pada awalnya kemungkinan masyarakat Indonesia masih sulit mengkonsumsi daging kerbau. Namun seiring dengan berjalannya waktu, mereka akan terbiasa.
"Mungkin satu atau dua bulan belum terbiasa," kata Karyanto.
Karyanto optimistis, dengan impor daging kerbau maka dapat menekan harga daging sapi karena masyarakat memiliki alternatif. Menurutnya, meskipun harga daging sapi masih mencapai Rp 120 ribu per kilogram, pemerintah menyediakan daging sapi dalam bentuk beku dengan harga lebih murah yakni Rp 80 ribu per kilogram. Hanya saja, masyarakat belum terbiasa mengkonsumsi daging beku tersebut.