REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, tewas dengan kondisi mengenaskan akibat ledakan bom.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Goenawan di Banda Aceh mengatakan, korban meninggal dunia bernama Boy bin Syukri (15 tahun), warga Gampong (desa) Cot Stui, Kecamatan Ulim.
"Korban meninggal dunia yang merupakan anak pasangan Sukri dan Safwani, akibat ledakan bom di belakang kandang ayam rumahnya," kata Goenawan, Kamis (14/7).
Ledakan bom tersebut terjadi Kamis (14/7) sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu korban yang merupakan pelajar SMP Bandar Dua, Pidie Jaya sedang berada di kandang ayam. Pada saat kejadian, korban tidak sekolah karena kurang sehat. Korban yang merupakan anak kedua tinggal di rumah bersama ayahnya yang juga sedang sakit.
"Namun, pada pukul 08.30 WIB, korban membersihkan kandang ayam di belakang rumahnya. Sekitar pukul 09.00 WIB terdengar ledakan di belakang rumah korban," kata dia.
Mendengar suara ledakan, ayah korban keluar menuju belakang rumah asal suara tersebut. Ayah korban melihat anaknya tergeletak dengan keadaan meninggal dunia.
"Ayah korban sempat pingsan. Oleh warga dan keuchik atau kepala desa setempat menghubungi Polsek Ulim untuk penanganan lebih lanjut. Ledakan diduga berasal dari bom rakitan peninggalan konflik Aceh," kata Goenawan.
Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara, Tim Inafis Satreskrim Polres Pidie menemukan kondisi korban Boy dalam keadaan tangan kanan putus. Badan korban bagian depan hancur dan terburai.
Sedangkan barang bukti yang ditemukan sebuah gunting hijau, kabel putih sepanjang tiga meter, sebuah karburator sepeda motor, sepasang sandal merah, dan tujuh keping serpihan yang diduga dari bom. Keluarga korban menolak korban diotopsi.
Korban sudah diserahkan kepada keluarga. Sedangkan barang bukti sudah diamankan di Mapolres Pidie. "Kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut serta memeriksa saksi-saksi guna mengumpulkan keterangan terkait insiden yang menewaskan pelajar SMP tersebut," kata Goenawan.
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement