Kamis 14 Jul 2016 18:53 WIB

Filipina akan Angkat Isu LCS dalam KTT Asia-Eropa

Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay saat memberi pernyataan mengenai putusan Pengadilan Arbitrase Internasional yang menolak klaim Cina atas Laut Cina Selatan, Selasa, 12 Juli 2016.
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay saat memberi pernyataan mengenai putusan Pengadilan Arbitrase Internasional yang menolak klaim Cina atas Laut Cina Selatan, Selasa, 12 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina mengatakan Cina harus menghormati keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional yang menolak klaim Cina atas Laut Cina Selatan (LCS).

Dalam pernyataan yang dikutip BBC, Kamis (14/7), Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay mengatakan akan mengangkat isu Laut Cina Selatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Eropa (ASEM).

KTT tersebut digelar dua hari pada 15-16 Juli di Ulaanbataar, Mongolia. Perdana Menteri Cina Li Keqiang dijadwalkan akan menghadiri KTT.

Cina telah bersumpah tidak akan mengakui keputusan pengadilan arbitrase.

Baca: Kemenlu Pastikan Laut Cina Selatan tak Dibahas di KTT Asia-Eropa

ASEM akan menjadi pertemuan diplomatik multilateral besar pertama sejak keputusan pengadilan arbitrase keluar. Pertemuan itu juga akan menjadi panggung diplomatik dunia pertama Presiden baru Filipina Rodrigo Duterte.

Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan Yasay yang mewakili Duterte akan mendiskusikan pendekatan damai Filipina mengenai Laut Cina Selatan dalam konteks agenda ASEM. Selain itu, Filipina menekankan perlunya berbagai pihak menghormati keputusan pengadilan.

Pernyataan tersebut menjadi pernyataan terkuat Filipina sejauh ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement