REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina mengatakan Cina harus menghormati keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional yang menolak klaim Cina atas Laut Cina Selatan (LCS).
Dalam pernyataan yang dikutip BBC, Kamis (14/7), Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay mengatakan akan mengangkat isu Laut Cina Selatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Eropa (ASEM).
KTT tersebut digelar dua hari pada 15-16 Juli di Ulaanbataar, Mongolia. Perdana Menteri Cina Li Keqiang dijadwalkan akan menghadiri KTT.
Cina telah bersumpah tidak akan mengakui keputusan pengadilan arbitrase.
Baca: Kemenlu Pastikan Laut Cina Selatan tak Dibahas di KTT Asia-Eropa
ASEM akan menjadi pertemuan diplomatik multilateral besar pertama sejak keputusan pengadilan arbitrase keluar. Pertemuan itu juga akan menjadi panggung diplomatik dunia pertama Presiden baru Filipina Rodrigo Duterte.
Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan Yasay yang mewakili Duterte akan mendiskusikan pendekatan damai Filipina mengenai Laut Cina Selatan dalam konteks agenda ASEM. Selain itu, Filipina menekankan perlunya berbagai pihak menghormati keputusan pengadilan.
Pernyataan tersebut menjadi pernyataan terkuat Filipina sejauh ini.