Kamis 14 Jul 2016 20:06 WIB

14 RS yang Gunakan Vaksin Palsu Berasal dari Satu Pemasok

Seorang jurnalis melihat daftar rumah sakit penerima distribusi vaksin palsu yang dirilis dalam rapat kerja antara pemerintah dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Seorang jurnalis melihat daftar rumah sakit penerima distribusi vaksin palsu yang dirilis dalam rapat kerja antara pemerintah dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeloek mengatakan penyelidikan terhadap penyebaran dan peredaran vaksin palsu belum dilakukan secara menyeluruh.

"Bareskrim (Mabes Polri) masih terbatas untuk menyelidiki di daerah tertentu. Ini akan terus diperluas," kata menteri saat ditemui di sela-sela RDP dengan Komisi IX DPR-RI di Jakarta, Kamis malam (14/7).
 
Ia menjelaskan 14 rumah sakit dan delapan bidan maupun klinik pengguna vaksin palsu yang telah ia paparkan hanya berasal dari satu pemasok yang telah berhasil diselidiki oleh Bareskrim. Sedangkan untuk supplier lainnya, Menteri Nila belum bisa memaparkan RS atau pihak yang menggunakan vaksin palsu dari sumber lainnya tersebut.
 
"Tadi kan hanya Jabodetabek. Ini akan dilakukan penyebaran penyelidikan, dari dua distributor saja belum terbuka seluruhnya. Jadi ini akan dibuka," ujar dia.
 
 
Menteri pun memaklumi kinerja Bareskrim dalam penanganan kasus tersebut dan akan menyetujui permintaan Bareskrim agar menahan informasi lanjutan mengenai RS yang menggunakan vaksin palsu sembari memantau perkembangan penyelidikan lebih lanjut.
 
"Sebanyak 14 rumah sakit yang sudah kita keluarkan (daftarnya) hari ini, karena memang baru diizinkan untuk memberitahukan (ke masyarakat)," katanya.
 
RS yang terbukti menggunakan vaksin palsu antara lain RS dr Sander Cikarang, Bhakti Husada (Terminal Cikarang), Sentral Medika (Jln. Industri Pasir Gombong), RSIA Puspa Husada.
 
Selanjutnya, Karya Medika (Tambun), Kartika Husada (Jln. MT Haryono, Bekasi), Sayang Bunda (Pondok Ungu, Bekasi), Multazam Bekasi, Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Villa Mutiara Cikarang), Harapan Bunda (Kramat Jati, Jakarta Timur), Elisabeth (Narogong, Bekasi), Hosana Lippo Cikarang, dan Hosana Bekasi (Jln. Pramuka).
 
Sementara itu, enam bidan dan dua klinik yang terindikasi menggunakan vaksin palsu antara lain Bidan Lia (Cikarang), Bidan Lilik (Perum Graha Melati Tambun), Bidan Klinik Tabina (Perum Sukaraya, Sukatani Cikarang), Bidan Iis (Perum Seroja Bekasi).

Selanjutnya, Bidan Mega (Puri Cikarang Makmur Sukaresmi), Bidan M. Elly Novita (Ciracas, Jakarta Timur), dan Klinik dr Ade Kurniawan (Rawa Belong, Slipi Jakarta Barat), dan Klinik Dafa DR (Baginda Cikarang).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement