REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Yanto (14 tahun), bocah yang tenggelam di tempat wisata Air Terjun Toroan di Desa Ketapang, Sampang, Jawa Timur, akhirnya ditemukan malam ini, Kamis (14/7). Dia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa oleh tim gabungan kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pemkab setempat.
"Lokasi penemuan di sekitar air terjun dan jenazah korban telah dikebumikan di desa asalnya, yakni Desa Sogian, Kecamatan Omben, Sampang," kata Kepala BPBD Sampang Wisno Hartono.
Wisno menjelaskan, sebelum dipulangkan ke rumah keluarganya di Desa Sogian, jenazah terlebih dahulu diautopsi ke Puskesmas Ketapang. Hasilnya, korban meninggal karena murni kecelakaan dan tidak ditemukan adanya unsur-unsur kesengajaan. "Tidak ada bekas kekerasan. Jadi murni karena kecelakaan," kata Wisno.
Menurut Kapolsek Ketapang, AKP Aries Dwiyanto, sebelum kecelakaan itu terjadi, korban sempat berfoto di dekat air terjun bersama keluarga. Ia lalu memisahkan diri, dan bermain bersama teman-teman sebayanya tak jauh dari lokasi kedua orang tuanya. Namun, tiba-tiba Yanto terpeleset hingga masuk ke kubangan air terjun dengan kedalaman lebih dari satu meter. "Dalam hitungan detik, bocah itu langsung tenggelam," kata Kapolsek.
Warga bersama petugas yang ada di lokasi kejadian selanjutnya melakukan pencarian dan sebagian melaporkan kejadian itu kepada petugas. Namun hingga Kamis petang, korban belum ditemukan. Korban baru ditemukan tim gabungan pada malam ini dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Tempat Wisata Air Terjun Toroan Sampang ini, memang minim pengawasan, terutama dari pihak keamanan maupun pemerintah setempat. Objek wisata ini juga belum dikelola dengan baik, meski pemandangan dan panorama alam di sekitar lokasi Air Terjun Toroan ini sangat indah.