Jumat 15 Jul 2016 04:34 WIB

Dinas Bina Marga DKI: Penataan Trotoar Agar Pejalan Kaki Nyaman

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Winda Destiana Putri
Warga melintas menggunakan trotoar di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga melintas menggunakan trotoar di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Riri Asnita menyebut penataan trotoar guna mendukung pergerakan orang.

Tercatat, Dinas Bina Marga tengah menggenjot penataan 48 titik trotoar.

Ia mengatakan penataan trotoar merupakan permintaan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama agar penggunaan transportasi umum bisa optimal.

Sebab jika trotoarnya bagus dan bebas dari pedagang kaki lima, maka orang pun tak akan segan melewati trotoar.

"Konsepnya kita ingin mengalihkan pergerakan kendaraan menjadi pergerakan orang. Penataan trotoar dilakukan sebagai upaya mendukung penggunaan transportasi umum dengan sarana pedestrian yang nyaman," katanya.

Guna melakukan penataan trotoar, Riri menjelaskan pihaknya akan terlebih dulu mengembalikan konsistensi jumlah lajur jalan. Tujuannya agar diperoleh jarak trotoar yang lebih lebar.

Ia pun mencontohkan lajur jalan dari arah Tanah Abang menuju perempatan Bank Indonesia yang sejatinya hanya terdapat tiga lajur, namun realitanya menjadi tujuh lajur.

"Kelebihan lajur semacam itu yang kemudian akan kita ganti menjadi trotoar sehingga orang yang turun dari kereta misalnya, akan langsung mendapatkan akses jalan atau ruang yang lebar," ujarnya.

Riri meyakini pelebaran trotoar tak berisiko menambah kemacetan sebab biasanya kemacetan terjadi menjelang persimpangan.

Persimpangan itulah yang menyebabkan kendaraan melambatkan kecepatan sehingga terjadi antrean yang berujung pada kemacetan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement