REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Muda Poso Rizal Calvary Marimbo meminta pemerintah pusat serius menuntaskan gembong teroris Santoso di Poso.
Ia menganggap pemerintah menebar benih-benih ketidakpuasan dan separatisme di Kabupaten Poso dengan upaya penuntasan berlarut-larut.
Rizal mengatakan, bila pemerintah tak sanggup menangkap Santoso baik hidup maupun tewas maka peluang benih separatis akan muncul.
Sebab, menurutnya mulai timbul kekecewaan yang teramat berat kepada negara dan pemerintah pusat oleh masyarakat Poso.
"Jujur saja, ini sama saja pemerintah pusat sengaja menebar kekecewaan kepada masyarakat Poso kepada negara dan pemerintah," katanya.
Rizal menyebut terpilihnya Kapolri baru Jenderal Tito Karnavian dijadikan momentum segera meringkus Santoso hidup atau mati. Sebab kehadiran Santoso sudah meresahkan warga Poso karena mengganggu keamanan.
"Berlarut-larutnya masalah Santoso sebenarnya menimbulkan banyak tanda tanya. Kenapa negara seakan-akan tidak berdaya dihadapan Santoso Cs. Jangan sampai kami marah besar terhadap republik ini," ujarnya.
Di sisi lain, ia mengingatkan kesetiaan rakyat Poso terhadap NKRI sudah teruji sejak sebelum kemerdekaan, Orde Lama hinga Orde Baru. Ia mengenang nenek moyangnya yang pernah mengusir Belanda dan bertarung melawan DI-TII.
"Kami di tengah-tengah Pulau Sulawesi tetap setia kepada NKRI. Namun sudah lima tahun lebih Santoso belum juga selesai, ada apa ini?," ucapnya.