REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Newt Gingrich, salah satu kandidat pendamping capres AS dari Partai Republik Donald Trump membuat pernyataan kontroversial. Ia meminta setiap Muslim menjalankan tes apakah mereka percaya dengan Syariat Islam.
Mereka yang gagal tes dan ditemukan memiliki keingingan untuk penerapan hukum Syariah harus dideportasi dari negara itu. Pernyataan Gingrich disampaikan menyusul serangan teror di Nice, Prancis, yang menewaskan sedikitnya 80 orang.
Sebelumnya Trump telah terlebih dahulu mengungkapkan, serangan Nica merupakan perang Prancis dan Amerika Serikat. "Peradaban Barat sedang dalam perang," ujar Gingrich yang juga mantah ketua dewan AS.
Baca juga, Saksi: Banyak Muslim Turut Jadi Korban Serangan Truk di Nice.
Ide Gingrich tak jauh beda dengan usul Trump terdahulu. Trump mengusulkan, tes keagamaan bagi imigran yang memasuki negara itu sampai situasi sebenarnya diketahui. Berbicara ke Fox News, Gingrich mengatakan tes ini akan menyingkirkan simpatisan-simpatisan ISIS.
"Kita harus secara fair mengetahui siapa sebenarnya musuh kita," katanya. "Siapapun yang mendukung ISIS atau Alqaidah atau kelompok teroris harus dimasukkan ke penjaran."