Jumat 15 Jul 2016 13:54 WIB

Serangan Truk Prancis Diduga untuk Ciptakan Perang Dunia Baru

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Polisi Prancis berjaga-jaga di Nice, tempat dimana sebuah truk menabraki kerumunan orang, Kamis malam, 14 Juli 2016.
Foto: Ciaran Fahey/AP
Polisi Prancis berjaga-jaga di Nice, tempat dimana sebuah truk menabraki kerumunan orang, Kamis malam, 14 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, Dahnil Anzar Simanjutak yang juga sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, menilai serangan di kota Nice, Prancis merupakan upaya untuk membenturkan antarkelompok atau peradaban di dunia. Serangan di Nice Prancis ini dilakukan setelah rangkaian serangan yang juga terjadi di beberapa negara lainnya.

"Ada usaha untuk membenturkan antar-kelompok, antar-peradaban sebutlah begitu peradaban dunia. Misalnya kita lihat yang diserang itu Turki, inikan simbol-simbol kelompok Islam, kemudian Baghdad lalu lari lagi ke Paris. Ini menjadi simbol-simbol seolah-olah membenturkan," kata Dahnil di kantor Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Jakarta, Jumat (15/7).

Ia pun mengkhawatirkan terdapat kelompok tertentu yang bertujuan menciptakan perang baru di dunia. Pola serangan baru itupun dinilainya telah terlihat dengan adanya berbagai serangan di negara lainnya.

"Bisa jadi antarkelompok Islam dengan Islam, syiah sunni segala macam, ada Islam dengan barat, nah itu kelihatan pola-pola itu," tambah dia.

Pemerintah di masing-masing negara yang menjadi korban serangan pun, kata dia, harus mencari tahu kelompok mana yang melakukan serangan. Sehingga serangan lainnya pun dapat diantisipasi.

Menurut dia, Indonesia dapat menginisiasi untuk melakukan dialog antar negara membahas masalah terorisme. Dalam memberantas dan menangani kasus terorisme pun juga harus sesuai dengan aturan hukum dan HAM.

Sebab, jika penanganan terorisme tak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku serta HAM, maka justru akan memicu munculnya kelompok terorisme yang baru.

"Karena selama ini penanganan terorisme di Indonesia justru melahirkan terorisme baru, terutama yang dilakukan oleh Densus ya dan pihak kepolisian," kata Dahnil.

Serangan di Nice Prancis menewaskan sedikitnya 80 orang. Serangan dilakukan dengan menggunakan kendaraan truk berkecepatan tinggi yang kemudian menabrak kerumunan warga yang tengah merayakan Bastile Day. Menurut keterangan kepolisian, serangan tersebut diduga dilakukan secara sengaja.

Baca juga: Sopir Truk Teror Nice adalah Warga Lokal Prancis

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement