REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) meminta kepada pemerintah agar mempercepat izin impor gula mentah untuk kuartal IV 2016. Sebab, saat ini stok gula mentah untuk bahan baku gula rafinasi makin menipis. Apalagi, kebutuhan gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman juga makin meningkat.
"Kami akan mengajukan percepatan agar segera diterbitkan persetujuan impornya, dan meminta rekomendasi dari Kementerian Perindustrian," ujaar Direktur Eksekutif AGRI Faiz Ahmad di Jakarta, Jumat (15/7).
Faiz berharap, pengadaan impor gula mentah kuartal IV 2016 dapat direalisasikan antara Juli atau Agustus 2016 agaar perencanaan produksi gula rafinasi berjalan lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman.
Sebelumnya, impor gula mentah pada kuartal I 2016 sempat mengalami keterlambatan sehingga harga gula rafinasi melonjak. Selain itu, percepatan impor gula mentah diperlukan agar bisa mendapatkan harga yang lebih baik di negara asalnya. Sebab, saat ini tren harga gula dunia cenderung naik.
Secara keseluruhan, kuota impor gula mentah untuk bahan baku gula rafinasi pada 2016 sudah ditetapkan sebesar 3,2 juta ton. Untuk kuartal I dan kuartal II 2016 sudah dikeluarkan sekitar 1,9 juta ton. Sedangkan di kuartal III 2016 dikeluarkan sekitar 700 ribu ton dan diharapkan sisa kuota bisa segera dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pada kuartal IV 2016.