REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Jumlah korban tewas serangan truk di kota selatan Prancis, Nice, terus bertambah. Kini jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 84 jiwa dengan 100 lainnya luka-luka.
Sebelumnya pada Kamis (14/7), seorang pria sengaja melajukan sebuah truk ke kerumunan orang yang sedang merayakan Hari Bastille di kota Nice. Penyerang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi di sepanjang Promenade des Anglais, hingga menabrak warga yang sedang menonton pesta kembang api.
Dilansir Aljazirah, Jumat (15/7), menurut pejabat polisi kemudian menembak pria pengendara truk hingga tewas. Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan anak-anak termasuk di antara korban tewas dan 18 orang lainnya berada dalam kondisi kritis. Serangan terjadi pada sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan. Namun mantan analis CIA Nada Bakos mengatakan kepada Aljazirah, pola serangan 'terlihat sangat mirip' dengan serangan yang dilakukan Alqaidah maupun kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Jurnalis Nice Matin, Damien Allemand, yang berada di lokasi kejadian mengisahkan saat pesta kembang api usai kerumunan warga hendak meninggalkan lokasi. Namun tiba-tiba terdengar suara dan jeritan. Sepersekian detik kemudian, Allemand mengatakan, sebuah truk putih besar datang dengan kecepatan tinggi dan menabrak kerumunan orang.
"Saya melihat mayat berhamburan seperti pin bowling di sepanjang rute. Suara bising dan tangisan yang tak akan pernah saya lupakan," kata Allemand.