REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan simpati yang mendalam atas insiden teror truk yang menabrak keramaian dan menewaskan kurang lebih 80 orang, saat peringatan Bastille Day di Nice, Paris Kamis (14/7) kemarin.
Sekretaris Umum PP. Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyampaikan bela sungkawa atas insiden tersebut. "Kami menyampaikan simpati dan bela sungkawa atas terjadinya kecelakaan di Prancis terutama kepada para korban dan keluarganya baik yang meninggal atau luka-luka," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (15/7).
Di tengah keprihatinan ini, PP Muhammadiyah berharap semua pihak berhati-hati dan tidak gegabah membuat pernyataan. "Sangat naif kalau langsung mengaitkan setiap kejadian yang melibatkan Muslim sebagai tindakan terorisme," kata dia.
Biarlah pihak berwenang, dalam hal ini Polisi dan otoritas keamanan di Prancis menyelidiki insiden itu. Ia berharap Prancis juga mampu menyelidiki penyebab kecelakaan secara cermat dan berhati-hati.
Sebab Polisi perlu memastikan apakah tabrakan tersebut murni kecelakaan, termasuk jika ada indikasi tindakan terorisme. Namun jika memang terbukti ada tindakan terorisme maka pelakunya harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga, Saksi: Banyak Muslim Turut Jadi Korban Serangan Truk di Nice.
Pada Kamis malam, dunia kembali dikejutkan dengan insiden teror saat peringatan Bastille Day di Nice, Prancis. Bastille Day yang juga diperingati sebagai hari Revolusi Prancis ini berujung maut ketika sebuah truk menghantam kerumunan publik yang berujung maut dan luka-luka.
Sopir truk langsung tewas ditembak oleh Pihak kepolisian Prancis. Pihak keamanan mengidentifikasi pelaku merupakan warga Prancis keturunan Tunisia, yang mengaitkan insiden ini dengan aksi terorisme.