REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Dua partai oposisi di turki telah mengumumkan sikap mereka terhadap upaya kudeta militer pada Kamis (15/7) larut malam waktu setempat, terkait adanya kelompok militer yang berusaha melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Recey Tayyip Erdogan.
"Negara ini telah menderita banyak dari kudeta. Kami tidak ingin kesulitan-kesulitan ini diulang," demikian pernyataan Pemimpin Partai Republik Rakyat (CHP) Kemal Kilicdaroglu, dikutip dari hurriyetdailynews. (Baca: Militer Lakukan Kudeta, PM Turki: Sejumlah Jenderal Terlibat)
Dia menekankan, CHP akan melindungi Republik Turki dan demokrasi. Kemal melanjutkan, "Perlu diketahui bahwa CHP sepenuhnya tergantung pada kehendak bebas dari orang-orang yang tak terpisahkan dari demokrasi parlementer kita."
Pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) Devlet Bahceli menelepon Perdana Menteri Binali Yildirim setelah muncul kabar kudeta. Devlet mengungkapkan dukungan partainya untuk demokrasi dan kehendak bebas masyarakat. (Baca: Dari Tempat Persembunyian, Erdogan: Kudeta Militer akan Diatasi)
Erdogan yang berkuasa sejak 2003 dengan menjadi perdana menteri Turki sampai 2014, mencoba mengikis budaya dan aturan sekuler di negaranya untuk digantikan dengan corak islami. Kekuasaan Erdogan melalui Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) kerap mendapat tentangan dari militer yang tak suka dengan penghapusan aturan sekulerisme di Turki.