REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Sebuah serangan bom terhadap Parlemen Turki di Ankara melukai beberapa pejabat parlemen dan polisi, Sabtu (16/7). Ledakan terjadi setelah upaya kudeta oleh militer Jumat (15/7).
Seperti dilaporkan Anadolu Agency, beberapa kaca di lobi parlemen rusak akibat serangan bom. Salah satu bom menghantam pintu masuk parlemen yang terletak di bangunan utama.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu membuat serangkaian panggilan telepon dengan timpalannya di berbagai negara mengenai upaya kudeta militer Sabtu pagi.
(Baca juga: Dua Partai Oposisi Turki Tolak Kudeta Gulingkan Erdogan. )
"Seluruh dunia mendukung Turki," ujar dia.
Ia menambahkan, termasuk melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
"Semua Menteri Luar Negeri mengatakan: Kami berdiri dengan Turki dan demokrasi, kami juga akan membuat pernyataan pada masalah ini," katanya.