REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Usaha kudeta yang dilakukan sekelompok orang di kalangan militer Turki pada Jumat (15/7) waktu setempat berakhir dengan kegagalan setelah massa menjawab permintaan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk turun ke jalanan demi mendukungnya.
Erdogan, yang saat itu sedang melakukan liburan di pantai saat kudeta itu berlangsung, terbang ke Istanbul sebelum Sabtu fajar dan terlihat di televisi muncul di tengah kerumunan pendukungnya di luar bandara. "Pemberontakan itu merupakan sebuah 'aksi pengkhianatan', dan mereka yang bertanggung jawab akan mendapatkan ganjaran yang besar," katanya dalam konferensi pers mendadak.
Sejumlah tembakan dan ledakan telah mengguncang kota utama Istanbul dan ibu kota Ankara dalam satu malam yang kacau setelah para tentara menempatkan diri di kedua kota itu dan memerintahkan televisi nasional untuk membacakan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka telah merebut kekuasaan.