REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda masih terus didatangi orang tua korban vaksin palsu. Ironisnya petugas yang ada dirumah sakit tersebut sangat minim. Hanya ada petugas keamanan, polisi, Satpol PP, dan petugas kebersihan.
Hampir seluruh poli di rumah sakit ini menutup pelayanannya. Dimulai dari resepsionis bagian pendaftaran pasien. Tidak ada petugas satu pun.
Didekat lokasi pendaftaran yang kemarin masih dipakai untuk mendata korban vaksin palsu pun tak ada petugas. Hanya dipenuhi oleh orang tua korban vaksin palsu.
Begitu juga poli lainnya. Misalnya poli kebidanan, poli anak dan lainnya. Menurut salah satu petugas keamanan yang tak ingin disebut namanya, sejak Jumat (15/7) pukul tiga sore pelayanan rumah sakit ini memang sudah ditutup.
Padahal awalnya, tutur petugas keamanan tersebut, pelayanan rumah sakit masih buka pada Jumat (15/7) pagi dengan jam normal. Namun keadaan makin gaduh. Maka pihak manajemen rumah sakit memutuskan untuk menutup pelayanan. Sementara untuk pasien rawat inap, masih dilayani oleh petugas.
Bukan hanya itu, lift yang biasa digunakan pasien dan keluarganya menuju lantai dua dan seterusnya pun ditutup. Bagian depan lift dihalangi dengan tong sampah.
Petugas itu mengatakan dari kabar yang ia dapat dari rekan kerjanya, hari ini direksi akan memberikan keputusan. Namun kebenarannya belum bisa dipastikan.