Sabtu 16 Jul 2016 15:18 WIB

Kota Denpasar Gelar Bedah Warung

Warung makan. Ilustrasi
Foto: Republika
Warung makan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Pemerintah Kota Denpasar menyerahkan program bedah warung bagi pedagang kecil yang tersebar di empat kecamatan. Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan bedah warung tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota Denpasar dalam meningkatkan ekonomi usaha kecil masyarakat.

"Bedah warung yang diresmikan ini merupakan pedagang kuliner yang menyajikan makanan tradisional. Saya harapkan dapat menjadi warung layak dan sehat. Tidak hanya itu bedah warung ini juga untuk meningkatkan ekonomi mikro dan perekonomian rakyat, sehingga memiliki daya saing yang tinggi," kata Jaya Negara, Sabtu (16/7).

Menurut Jaya Negara, usaha itu bukan masalah besar kecilnya modal, namun keinginan dari pedagang untuk maju dan ada yang memberikan dukungan agar mereka semangat mengembangkan usahanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena mengatakan program tersebut merupakan serangkaian HUT Ke-69 Koperasi, yakni gerakan koperasi dengan berbagai program seperti penanaman pohon, gerakan sosial dan bedah warung yang dilaksanakan di empat kecamatan.

"Program bedah warung ini dilakukan di empat kecamatan se-Kota Denpasar. Kegiatan pertama ada di Kecamatan Denpasar Selatan. Selanjutnya tiga warung lainnya di masing-masing kecamatan," ujarnya.

Ia mengatakan sasaran dari bedah warung ini diutamakan pemilik warung yang terbatas dari segi modal dan diutamakan masyarakat yang kategori miskin atau tidak mampu.

"Saya berharap dengan program bedah warung tersebut yang dulunya kumuh dan jorok, sehingga menjadi bersih dan mampu meningkatkan pendapatan atau penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement