REPUBLIKA.CO.ID, ISTAMBUL -- Setelah terjadi insiden kudeta di Ankara, akhirnya Presiden Turki turun tangan. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan muncul di Instanbul untuk mengecam tentara yang melakukan kudeta tersebut.
Presiden telah diterbangkan ke Istanbul setelah sebuah kelompok militer mengatakan akan mengambil alih negara. Dilansir BBC, sebuah foto menampakkan Sang Presiden dikelilingi oleh pendukungnya. Ia mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa upaya kudeta adalah 'tindakan pengkhianatan' dan tentara harus dibersihkan.
Sebanyak 90 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan malam itu. Banyak dari mereka yang merupakan warga sipil dan 754 tentara ditangkap.
Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan situasi ini sebagian besar di bawah kendali. Ia telah memerintahkan militer untuk menembak jatuh pesawat yang digunakan oleh komplotan kudeta.
Sebelumnya, salah satu helikopter yang diterbangkan oleh pasukan dalam upaya kudeta telah ditembak jatuh di atas ibu kota Ankara. Sementara itu, keberadaan kepala staf militer, Jenderal Hulusi Akar masih belum diketahui. Ia dilaporkan telah disandera oleh tentara pemberontak.