Sabtu 16 Jul 2016 17:20 WIB

Ustaz Yusuf Mansur: Umat Islam Indonesia Harus Aktif dalam Dunia Politik

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
ustaz yusuf mansur
Foto: damanhurizuhri/republika
ustaz yusuf mansur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Alquran Daarul Quran Ketapang, Tangerang, Banten, Ustaz Yusuf Mansur memandang, sudah saatnya umat Islam Indonesia aktif

dalam dunia perpolitikan Indonesia.

Menurut ulama kelahiran Betawi ini, ketertinggalan umat Islam Indonesia salah satunya disebabkan karena umat Islam menjauh dari dunia politik. "Umat Islam kini harus bangkit jadi pemain," kata Ustaz Yusuf Mansur mengingatkan ketika dihubungi Republika, Kamis (14/7).

Organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam Wahdah Islamiyah akan menggelar Muktamar III pada 17-20 Juli besok. Ustaz Yusuf Mansur menaruh harapan besar akan peran Wahdah Islamiyah kedepan dalam menjawab permasalahan bangsa terutama umat Islam.

Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran ini, umat Islam sedang mengalami krisis kepercayaan diri. Hal inilah yang membuat umat Islam menjadi terbelakang. "Padahal sebenarnya banyak juga umat Islam yang baik dan menunjukkan kiprahnya untuk kemajuan bangsa,'' kata ustaz Yusuf Mansur kepada Republika Kamis (14/7).

Ustaz Yusuf Mansur menegaskan agar permasalahan ini harus segera dicarikan solusinya. Wahdah Islamiyah sebagai ormas Islam harus saling bahu membahu dengan lembaga lain untuk menjawab tantangan ini.

Menurut Ustaz Yusuf Mansur, saat ini Daarul Quran juga tengah fokus mengupayakan agar umat Islam dapat segera bangkit. Belum lagi, pendidikan yang juga menjadi salah satu faktor penting dalam memajukan bangsa.

Semua ormas Islam harus bersatu agar pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan umat Islam bisa mengungguli pendidikan bangsa lain. "Jika kualitas pendidikan umat Islam sudah bisa melebihi kualitas pendidikan bangsa lain, kita akan bisa memenangkan pertarungan," ungkap Ustaz Yusuf Mansur.

Ustaz Yusuf Mansur berharap Wahdah Islamiyah kedepan dapat membantu masyarakat dalam menemukan solusi untuk menjawab kebutuhan prafmatis seperti lapangan pekerjaan, dan lapangan usaha untuk penghidupan keluarga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement