REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemerintah Turki pada Sabtu (16/7) menyatakan telah menahan ribuan personel militer yang dianggap terlibat dalam upaya kudeta di negara tersebut. Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya pengembalian kontrol pascapercobaan penggulingan pemerintah berkuasa pada Jumat malam waktu setempat.
Perdana Menteri Binali Yildirim, dalam konferensi pers di Ankara mengatakan setidaknya 2.839 tentara telah diamankan. Ia juga mengumumkan jumlah korban jiwa dalam peristiwa semalam telah meningkat menjadi 265 orang, sementara 1.440 orang terluka.
Seperti dikutip The New York Times, Yildirim menyebut pemberontakan ini sebagai "noda dalam sejarah demokrasi".
Percobaan kudeta militer terjadi di Turki pada Jumat (15/7) malam waktu setempat saat tentara menguasai kota utama, Ankara dan Istanbul.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding upaya kudeta di negerinya dilakukan oleh gerakan yang dipimpin oleh tokoh Turki Fethullah Gulen, yang kini tinggal di Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat. Gerakan itu disebutnya telah mengoperasikan negara paralel dan berusaha menggulingkan Pemerintah Turki.