Sabtu 16 Jul 2016 22:33 WIB

Presiden Erdogan Dituding Sengaja Buat Kudeta Militer Palsu

Red: Nur Aini
Presiden Erdogan tampak diantara pendukungnya di Bandara Ataturk, Istanbul.
Foto: Reuters
Presiden Erdogan tampak diantara pendukungnya di Bandara Ataturk, Istanbul.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penganut teori konspirasi mulai menyinggung upaya kudeta militer di Turki sebenarnya palsu setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan dilaporkan menyebut kudeta tersebut sebagai hadiah dari Allah.

Pengguna sosial media membandingkan upaya kudeta yang menewaskan 160 orang itu seperti serangan di gedung parlemen Jerman yang terjadi pada 1933 dimana Hitler menggunakannya sebagai alasan untuk mengekang kebebasan sipil dan melakukan penangkapan massal terhadap musuh-musuhnya.

Dilansir Independent, Erdogan dilaporkan mengatakan kepada pendukungnya di bandara Istanbul bahwa upaya kudeta tersebut didalangi oleh Fethullah Gulen yang disebutnya sebagai organisasi teroris bersenjata.

Erdogan juga menyebut upaya kudeta tersebut akan membersihkan militer dari anggota geng yang akan membayar mahal atas penghianatan.  Hal itu dikhawatirkan membuat Erdogan menggunakan kudeta sebagai alasan untuk membersihkan para penentangnya. Kekhawatiran itu seperti 2.745 hakim dipecat setelah upaya kudeta militer terjadi.

Senior koresponden Politico, Ryan Heath memberi komentar di Twitter bahwa sumbernya di Turki yang menyebut peristiwa pada Jumat tersebut sebagai kudeta palsu akan membantu pasukan demokrasi palsu.

"Mungkin kita akan melihat pemilihan yang dilakukan secara dini di mana dia (Erdogan) akan mencoba memastikan suara mayoritas yang tak bisa dipercaya. Mungkin ini akan menjadi garansi 10-15 tahun lagi untuk otoritarian, diktator yang terpilih, " ujar sumber itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement