Ahad 17 Jul 2016 07:24 WIB

KTT Asia-Eropa tak Singgung Laut Cina Selatan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Para pemimpin Eropa dan Asia menyaksikan versi singkat festival Naadam, festival budaya dan olahraga tradisional Mongolia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Eropa (ASEM) di Ulaanbataar, Mongolia, Jumat, 15 Juli 2016.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Para pemimpin Eropa dan Asia menyaksikan versi singkat festival Naadam, festival budaya dan olahraga tradisional Mongolia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Eropa (ASEM) di Ulaanbataar, Mongolia, Jumat, 15 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ULAANBATAAR -- Sebuah pertemuan puncak antara pemimpin Asia dan Eropa di Mongolia (KTT ASEM) berakhir Sabtu (16/7). KTT berakhir tanpa menyebutkan langsung sengketa Laut Cina Selatan (LCS) dalam pernyataan penutupan.

Cina telah menolak mengakui putusan pengadilan arbitrase di Den Haag Selasa lalu. Putusan membatalkan klaim besar di LCS dan tidak mengambil bagian dalam proses yang dibawa Filipina. Hal ini memunculkan reaksi marah negara-negara Barat dan Jepang untuk Cina mentaati keputusan.

Cina menjelang KTT tersebut meminta tidak ingin LCS dibahas dengan alasan itu bukan tempat yang tepat.

Pernyataan penutupan KTT tersebut mengatakan para pemimpin menegaskan kembali komitmen mempromosikan keamanan maritim, keselamatan dan kerja sama, kebebasan navigasi dan untuk menahan diri dari menggunakan kekuatan yang mengancam.

Pernyataan juga mengatakan sengketa harus diselesaikan melalui hukum internasional, piagam PBB dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut atau UNCLOS.

Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan kepada wartawan, ia berharap keputusan pengadilan akan menciptakan momentum positif dalam menemukan solusi terhadap mereka yang bersengketa. "Namun, itu tidak begitu mudah untuk setuju dengan mitra Cina kami ketika datang ke masalah ini, pembicaraan kami sulit, tetapi juga menjanjikan," katanya.

Tidak ada pertemuan bilateral antara Cina dan Menteri Luar Negeri Filipina, meski Cina awalnya meminta pertemuan pada awal pertemuan puncak itu. Pejabat Cina tidak berbicara kepada wartawan asing selama KTT.

Kementerian Luar Negeri Cina juga tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar terkait KTT dan LCS.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement