REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Polisi terus melakukan penangkapan terkait serangan truk yang menewaskan 84 orang di Kota Nice. Lima orang kembali ditangkap terkait kasus ini.
Kantor kejaksaan Paris, seperti dilansir Aljazirah, pada Sabtu (16/7) mengatakan polisi telah menangkap lima orang yang diyakini terkait dengan pelaku penyerangan, Mohamed Lahouaiej Bouhlel. Salah satu ditahan pada Jumat (15/7), dan empat lainnya pada Sabtu pagi. Istri Bouhlel juga masih ditahan pihak berwenang.
Sementara itu, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku pelaku serangan ISIS merupakan anggota mereka. Hal itu disampaikan melalui situs terkait ISIS, Amaq pada Sabtu di akun Telegramnya.
Baca: Keluarga Pelaku Teror Nice: Dia Pemabuk dan Mata Keranjang
"Dia melakukan operasi dalam menanggapi panggilan untuk menargetkan warga dari negara-negara yang merupakan bagian dari koalisi melawan ISIS," kata pernyataan.
Pemerintah Prancis mengatakan sedang memeriksa klaim tersebut. Pihak berwenang belum menemukan koneksi antara ISIS dan pelaku penyerangan.
Pelaku menurut pihak berwenang selama ini digambarkan sebagai sosok penyendiri. Psikolog menyebutnya sebagai orang yang ingin menjadi seseorang yang dipandang, namun masa lalunya menunjukkan ia sebagai orang yang depresi dan memiliki catatan kekerasan.
Prancis telah menyatakan tiga hari berkabung nasional atas insiden Nice. Serangan menewaskan 84 jiwa dan melukai 200 lainnya. Berbicara di Nice, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan sekitar 50 orang berada dalam kondisi kritis pascaserangan.