Ahad 17 Jul 2016 10:59 WIB

Terdengar Kata 'Kebakaran' dari Perekam Suara Egypt Air 804

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Ratusan orang berkumpul dan memasang lilin di Kairo, Mesir sebagai bentuk penghormatan terhadap korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Egypt Air MS804, Kamis, 26 Mei 2016.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Ratusan orang berkumpul dan memasang lilin di Kairo, Mesir sebagai bentuk penghormatan terhadap korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Egypt Air MS804, Kamis, 26 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Komite Investigasi yang dipimpin Mesir pada Sabtu (16/7) mengatakan terdengar kata 'kebakaran' dari perekam suara kokpit di pesawat Egypt Air 804 sebelum pesawat jatuh di Laut Mediterania. Penyidik sebelumnya mengatakan kotak hitam mengonfirmasi alarm asap terdengar dari penerbangan tersebut.

Penyidik sebelumnya mengatakan perekam data dari kotak hitam yang diambil dari lokasi kecelakaan menegaskan adanya alarm asap yang terdengar dari pesawat. Jelaga di reruntuhan pesawat juga menunjukkan adanya kebakaran.

"Panitia telah mulai mendengarkan rekaman suara kokpit sebelum kecelakaan, di mana ada 'kebakaran' disebutkan," kata komite dalam sebuah pernyataan.

Namun, mereka menyatakan masih terlalu dini menyimpulkan alasan atau dari mana api bermula. Perekam data juga menunjukkan sinyal merokok yang menandakan ada api di WC dan avonik pesawat menyala.

Data pada perekam suara telah diunduh awal bulan ini setelah itu diperbaiki.

Pesawat jenis Airbus A320 itu membawa 40 warga Mesir, 15 warga Prancis, dua warga Irak, dua warga Kanada dan satu penumpang masing-masing dari Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Portugal, Arab Saudi dan Sudan. Pesawat berangkat dari Paris menuju Kairo sebelum menghilang dari radar di atas Laut Mediterania.

Pernyataan komite menurut The Guardian, juga mengatakan pencarian sisa-sisa mayat penumpang telah berakhir. Kapal pencari telah mencapai pelabuhan Alexandria setelah memastikan pengangkatan semua mayat dari lokasi kecelakaan.

Peradilan Mesir dan Prancis juga telah membuka penyelidikan atas insiden misterius ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement