REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Komite Investigasi yang dipimpin Mesir pada Sabtu (16/7) mengatakan terdengar kata 'kebakaran' dari perekam suara kokpit di pesawat Egypt Air 804 sebelum pesawat jatuh di Laut Mediterania. Penyidik sebelumnya mengatakan kotak hitam mengonfirmasi alarm asap terdengar dari penerbangan tersebut.
Penyidik sebelumnya mengatakan perekam data dari kotak hitam yang diambil dari lokasi kecelakaan menegaskan adanya alarm asap yang terdengar dari pesawat. Jelaga di reruntuhan pesawat juga menunjukkan adanya kebakaran.
"Panitia telah mulai mendengarkan rekaman suara kokpit sebelum kecelakaan, di mana ada 'kebakaran' disebutkan," kata komite dalam sebuah pernyataan.
Namun, mereka menyatakan masih terlalu dini menyimpulkan alasan atau dari mana api bermula. Perekam data juga menunjukkan sinyal merokok yang menandakan ada api di WC dan avonik pesawat menyala.
Data pada perekam suara telah diunduh awal bulan ini setelah itu diperbaiki.
Pesawat jenis Airbus A320 itu membawa 40 warga Mesir, 15 warga Prancis, dua warga Irak, dua warga Kanada dan satu penumpang masing-masing dari Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Portugal, Arab Saudi dan Sudan. Pesawat berangkat dari Paris menuju Kairo sebelum menghilang dari radar di atas Laut Mediterania.
Pernyataan komite menurut The Guardian, juga mengatakan pencarian sisa-sisa mayat penumpang telah berakhir. Kapal pencari telah mencapai pelabuhan Alexandria setelah memastikan pengangkatan semua mayat dari lokasi kecelakaan.
Peradilan Mesir dan Prancis juga telah membuka penyelidikan atas insiden misterius ini.