Ahad 17 Jul 2016 13:16 WIB

Umat Islam Indonesia Diminta Baca Qunut Subuh untuk Doakan Turki

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Achmad Syalaby
Warga mengibarkan bendera Turki saat berkumpul di Lapangan Taksim, Sabtu, 16 Juli 2016. Warga turun ke jalan menolak aksi kudeta terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: AP Photo/Emrah Gurel
Warga mengibarkan bendera Turki saat berkumpul di Lapangan Taksim, Sabtu, 16 Juli 2016. Warga turun ke jalan menolak aksi kudeta terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Nasrullah Larada mengutuk keras upaya kudeta yang dilakukan kelompok politik dan militer terhadap kepemimpinan rakyat Turki yang sah. Sebagai salah satu elemen umat Islam Indonesia dan dunia, KB PII menilai upaya kudeta adalah tindakan makar terhadap dakwah Islam. 

"KB PII memandang upaya kudeta yang terjadi di Turki  adalah tindakan makar terhadap kebaikan dakwah Islam yang sedang berkembang pesat di negeri tersebut. Kudeta tersebut juga merupakan bagian dari upaya tak henti-hentinya yang dilancarkan berbagai pihak yang tidak suka apabila peradaban yang berkeadilan, berkeadaban serta berkesejahteraan bagi seluruh umat manusia kembali ditegakkan di bawah panji-panji kepemimpinan Islam yang kuat," katanya, Ahad, (17/7).

Percobaan kudeta tersebut, terang Nasrullah, merupakan upaya makar terhadap kepemimpinan rakyat Turki yang telah terpilih  secara konstitusional secara sah. Oleh karena itu upaya kudeta merupakan penistaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang dianut masyarakat Turki."Percobaan kudeta ini juga merupakan upaya makar terhadap kesejahteraan ekonomi rakyat Turki yang mengalami perbaikan signifikan sejak 13 tahun terakhir."

Percobaan kudeta ini, terang Nasrullah, merupakan kejahatan kemanusiaan yang telah mengganggu eksistensi Turki sebagai negara berpenduduk Muslim besar dan telah memberikan konstribusi terhadap inisiatif dialog dan diplomasi yang lebih manusiawi dan beradab yang dikembangkan oleh pemimpin Turki.

Apalagi Turki sekarang  menuju tata masyarakat dunia yang lebih berkeadilan dan beradab di pentas percaturan politik internasional yang sangat tidak berimbang dan tidak sehat serta mengancam perdamaian dunia melalui berbagai organisasi resmi seperti Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) maupun di berbagai organisasi dunia lain serta pertemuan antarpemimpin dunia secara bilateral.

"Kepada umat Islam Indonesia yang berada di Turki diharapkan dapat menjaga diri dan tidak terpengaruh oleh gerakan gerakan makar yang ingin merusak tatanan nilai Islam yang sedang berkembang dengan baik di negara tersebut."

KB PII, lanjutnya, menyerukan agar umat Islam dan segenap bangsa Indonesia ikut berpartisipasi aktif memberikan kontribusi supaya Turki sebagai negara sahabat Indonesia mampu menghadapi rongrongan para pengkhianat negara dan eksistensinya semakin kuat berdaulat. 

Para mubaligh dan ulama diharapkan dapat mengimbau umat untuk memanjatkan doa seperti membaca doa qunut di waktu Subuh, memohon kepada Allah SWT agar rakyat dan pemimpin Turki serta pemimpin kaum muslimin yang beriman di seluruh dunia agar senantiasa diberi kekuatan dan kemampuan mengalahkan musuh-musuh Islam baik dari kalangan kaum kafirun, musyrikun, fasiqun maupun munafikun,  serta memberikan bantuan lain yang diperlukan.

"Semoga Allah senantiasa membimbing dan melindungi kita dalam menegakan izzul islam wal muslimin," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement