REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar bersyukur atas gagalnya upaya kudeta militer yang akan menggulingkan kepemimpinan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beberapa hari lalu.
"Upaya kudeta militer di dalam sebuah negara demokrasi sesungguhnya sangat tidak dibenarkan. Ada cara yang lebih demokratis dan prosedural dalam kekuasaan negara dan pemerintahan," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto di Jakarta, Ahad (17/7).
Menurut mantan ketua DPR RI ini terlalu mahal harga yang harus dikorbankan bagi bangsa dan negara Turki jika kudeta militer itu terjadi. "Turki di bawah Kepemimpinan Presiden Erdogan telah menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di antara negara-negara di Eropa dan juga dunia," kata Novanto yang pernah menerima kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia ini.
Selain itu, kata dia, demokrasi di Turki juga telah menunjukkan kompatibilitas Islam dengan nilai-nilai demokrasi dalam praktik bernegara. "Partai Golkar mengecam dan mengutuk upaya-upaya inkonsitusional dalam perebutan kekuasaan di Turki dan juga di negara-negara lainnya," katanya.
Ia pun berharap agar Presiden Erdogan segera dapat menyelesaikan konflik politik di Turki dan pemulihan situasi politik kembali menjadi kondusif. Ia juga meminta kepada WNI, baik yg sedang melancong, belajar dan bekerja di Turki, untuk menjauhi pusat-pusat keramaian agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sebelum benar-benar kondisinya pulih seperti sedia kala.
"Kepada Kementerian Luar Negeri RI agar dapat pro-aktif melindungi WNI yang berada di sana," tuturnya.