REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — Panitia Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVI mengantisipasi kepadatan penumpang pesawat yang datang maupun berangkat di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat. Banyak kegiatan berskala nasional dan internasional dalam waktu yang bersamaan dalam momen tersebut.
"Kami telah berkoordinasi dengan beberapa pihak, di antaranya maskapai penerbangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dengan melakukan tambahan penerbangan, penambahan kapasitas dan intensitas penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Lombok," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Bayu Windia, di Mataram, Ahad (17/7).
Kegiatan yang bersamaan dengan MTQN pada Juli-Agustus 2016, kata dia, adalah Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional, pada Selasa (19/7), yang akan dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Kegiatan itu akan diikuti ribuan peserta dari pejabat, pengusaha, peneliti, penyuluh dan wakil petani dari seluruh Indonesia.
Kemudian pada Rabu (20/7), kata Bayu, akan diadakan pertemuan Kopertis Nasional di Mataram dan rencana kunjungan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Kabupaten Sumbawa. Kegiatan nasional lainnya di NTB, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Kota Mataram, pada Sabtu (23/7), yang rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan kembali mengunjungi NTB pada 30 Juli 2016, untuk membuka MTQN XXVI dan membuka kegiatan Konferensi Alim Ulama Dunia, yang diadakan Rabithah Alam Al Islamy dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
"Jadi bisa dipastikan NTB akan ramai dengan berbagai kegiatan dalam dua minggu ke depan, hal itu tentu berdampak terhadap kepadatan penumpang moda transportasi, khususnya pesawat," ujarnya.
Menurut Bayu, meski MTQN XXVI di NTB, baru akan dimulai pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2016, namun dapat dipastikan gelombang tamu akan mulai berdatangan, khususnya ke Pulau Lombok mulai pekan ke-3 Juli 2016.
Para pendamping kafilah dari 33 provinsi se-Indonesia dan dari panitia pusat dipastikan mulai berdatangan untuk mengecek kesiapan akhir akomodasi yang digunakan kafilah, kesiapan pawai taaruf, kesiapan expo dan juga "technical meeting" awal antara peserta dan panitia, baik pusat maupun daerah.