Ahad 17 Jul 2016 16:53 WIB

Pemkab Pangandaran akan Tindak Pengelola Parkir Liar

Rep: Fuji E Permana/ Red: Angga Indrawan
Pantai Pangandaran saat lebaran. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pantai Pangandaran saat lebaran. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pungutan liar yang terjadi di Pantai Pangandaran akan segera ditindak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran. Sebab, pungutan liar berupa berupa tarif parkir tersebut kerap ditujukan kepada wisatawan saat musim libur. Dikhawatirkan akan membuat wisatawan enggan kembali lagi ke Pangandaran. 

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran dalam waktu dekat akan mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir adanya pungutan liar. Jika masalah pungutan liar terus berlanjut, maka akan menimbulkan dampak bagi pariwisata di Kabupaten Pangandaran.

“Itu kan menimbulkan kesan yang jelek di mata wisatawan,” kata Jeje kepada Republika, akhir pekan ini. 

Masalah pungutan liar, dikatakan Jeje, menjadi salah satu evaluasi libur Lebaran 2016. Sebab, saat musim libur Lebaran, masih banyak pungutan liar yang dibebankan kepada para pengunjung Pantai Pangandaran. Selain itu, pungutan liar tersebut juga dinilai terlalu mahal. 

Menurutnya, pungutan yang dilakukan oleh segelintir orang di objek wisata Pantai Pangandaran tidak dibenarkan. Pasalnya retribusi parkir dan kebersihan sudah termasuk di dalam tiket yang dibeli wisatawan di gerbang Pantai Pangandaran. 

Walau pun ada warga yang memiliki lahan parkir untuk disewakan kepada wisatawan. Jeje menerangkan, warga tersebut tetap harus koordinasi dan memiliki izin dari Pemkab Pangandaran.

Dikatakan Jeje, kerap mendengar keluhan dari wisatawan lewat media sosial. Hal tersebut benar adanya. Sebab, pada musim libur Lebaran kemarin sempat menyelidiki langsung ke Pantai Pangandaran. 

"Guna menyelesaikan persoalan tersebut, ada beberapa solusi yang nantinya mungkin akan ditempuh. Salah satunya yaitu dengan merangkul para tukang parkir tersebut," jelas Jeje.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Pangandaran, Edi Rusmiadi menerangkan, saat musim libur Lebaran parkiran tersebar dimana-mana. Dikelola oleh kelompok yang tidak jelas dengan tarif seenaknya saja. 

Menurut Edi, pengelola parkir liar dapat menimbulkan kesan yang kurang baik kepada wisatawan. Sebab, dampaknya tata ruang jadi tidak rapi. Biaya parkir yang seenaknya juga dikhawatirkan membuat wistawan enggan kembali lagi ke Pangandaran. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement