REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Pelaku penabrakan massal yang menewaskan sedikitnya 84 orang dilaporkan mengirim sejumlah uang pada keluarganya di Tunisia. Dilansir dari Independent pada Ahad (17/7), Mohamed Lahouaiej Bouhlel mengirim 84 ribu poundsterling atau Rp 1,5 miliar rupiah beberapa hari sebelum serangan.
Kakak Bouhlel, Jaber Bouhlel di Tunisia mengatakan telah menerima uang tersebut. Bouhlel diduga membujuk temannya menyelundupkan gepokan uang itu ke kampung halamannya di Msaken.
Jaber mengatakan pada Mail Online bahwa ia tidak percaya saudaranya itu teroris. Meski ia sudah tidak menemuinya selama bertahun-tahun. Sehingga uang yang datang itu sangat mengejutkannya.
"Mohamed mengirimkan semua tabungannya pada kami, semua pendapatannya di Prancis," kata Jaber. Ia menuturkan saudaranya itu sudah bekerja selama delapan tahun di negara menara Eiffel itu dan ia percaya uang itu adalah hasil kerja keras Mohamed.
Bouhlel yang berprofesi sebagai pengemudi itu melukai lebih dari 200 orang ketika menabrak kerumunan yang sedang melakukan perayaan. Aksinya dihentikan polisi yang menembaknya hingga tewas.
ISIS mengklaim serangan tersebut meski tidak ada bukti yang menunjukan Bouhlel terkait dengan kelompok teror. Menurut laporan terbaru, Bouhlel mengunjungi situs serangan dengan truk maut itu dua hari sebelum serangan.
Ia juga bertanya pada tempat penyewaan truk itu apakah ini truk yang terberat. Bouhlel adalah seorang kriminal yang sering bersenggolan dengan hukum. Namun jaksa Francois Molins mengatakan intelijen tidak mengendus aura teror darinya.