REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menangis saat memberikan sambutan di hadapan makam kawan lamanya. Kawannya tersebut meninggal saat melawan upaya kudeta militer Turki.
Erol Olcak dan putranya yang berusia 16 tahun tewas di Jembatan Bosphorous, saat memprotes upaya kudeta yang dilakukan sekelompok militer Turki. "Erol merupakan seorang kawan lama saya," ujar Erdogan seperti dikutip AFP, Senin (18/7).
Baca juga, Pemerintah: Kudeta Turki Berhasil Digagalkan.
Erdogan pun memberikan pesan terakhir untuk sahabatnya tersebut. "Semoga Tuhan mengampuni kesalahan-kesalahanmu," ujarnya.
Sebelumnya, Erol Olcak merupakan rekan Erdogan di Partai Keadilan dan Pembangunan. Erol dikabarkan merupakan orang yang mengantarkan Erdogan menjadi Presiden Turki.