REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ikut membawa peti jenazah korban upaya kudeta militer yang dilakukan terhadapnya.
Kudeta yang hendak dilakukan pada Jumat kemarin itu disebut telah menewaskan 265 orang. Tampak dalam video, Erdogan mengangkat peti jenazah di tengah kerumunan pelayat. Peti Jenazah itu dilapisi bendera Turki.
Erdogan marah atas upaya kudeta militer yang hendak dilakukan kepadanya. Ia berjanji akan memberikan balasan setimpal bagi mereka yang merencanakan plot itu. Setidaknya 6.000 orang ditahan atas upaya kudeta.
Presiden Erdogan dilaporkan menangis saat memberikan sambutan di hadapan makam kawan lamanya. Kawannya tersebut meninggal saat melawan upaya kudeta militer Turki.
Erol Olcak dan putranya yang berusia 16 tahun tewas di Jembatan Bosphorous, saat memprotes upaya kudeta yang dilakukan sekelompok militer Turki. "Erol merupakan seorang kawan lama saya," ujar Erdogan seperti dikutip AFP, Senin (18/7).
Baca juga, Erdogan Tangisi Pemakaman Sahabatnya yang Tewas Saat Melawan Kudeta.