Senin 18 Jul 2016 10:07 WIB

Obama Serukan Persatuan Pascapenembakan Polisi Louisiana

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Obama
Obama

REPUBLIKA.CO.ID, BATON ROUGE -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menyerukan persatuan setelah tiga polisi jadi korban dalam aksi penembakan lagi, Ahad (17/7). Obama mengatakan tidak ada yang bisa dibenarkan dari serangan terhadap polisi.

"Serangan pada polisi adalah serangan pada kita semua," kata dia dilansir BBC. Masih belum jelas motif penembakan tersebut. Pelaku ditembak mati beberapa menit setelah insiden. Ia sempat terlibat baku tembak dengan polisi lainnya.

Dalam siaran langsung dari Gedung Putih, Obama menyeru agar rakyat Amerika bersatu dan menghindari perpecahan. Menurutnya, kematian tiga polisi Baton Rouge kali ini menggambarkan tantangan yang dihadapi kepolisian setiap harinya.

Gubernur Louisiana, John Bel Efwars menyebut serangan itu mengerikan dan sangat tidak bisa ditoleransi. Walikota Baton Rouge Kip Holden mengatakan ia telah meminta Gedung Putih untuk pendampingan.

Menurutnya, ini adalah momen untuk mempertegas pada hubungan komunitas. Holden menduga aksi ini terkait dengan kematian Alton Sterling yang tewas ditangan polisi Baton Rouge.

"Semuanya jadi anti-polisi," kata dia.

Juru bicara departemen sheriff mengatakan insiden penembakan polisi terjadi sekitar pukul sembilan waktu setempat. Seorang saksi mengatakan pelaku berpakaian serba hitam dan menembak membabi buta.

Saksi lain mengatakan ia melihat sejumlah orang yang mungkin anggota gang saling menembak satu sama lain sebelum polisi datang. Insiden ini menewaskan tiga polisi dan melukai tiga personil lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement