Senin 18 Jul 2016 13:31 WIB

Muhammadiyah: Social Kitchen Harus Diberi Sanksi

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nidia Zuraya
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pertunjukan striptis yang digelar rumah makan Social Kitchen di Surakarta menuai kecaman banyak pihak. Tak terkecuali dari Pengurus Daerah Muhammadiyah Surakarta. Meski telah ada mediasi serta permohonan maaf dari manajemen rumah makan, namun PD Muhammadiyah Surakarta menilai hal itu belum cukup. 

Ketua PD Muhammadiyah Surakarta, KH Subari mengatakan Social Kitchen perlu mendapat sanksi tegas dari Pemerintah Kota Surakarta. Hal ini guna menjadi pelajaran sehingga rumah makan lainnya tidak menggelar acara serupa. Pertunjukan striptis yang digelar Social Kitchen pada Kamis (14/7) diniali telah mencoreng nama baik Surakarta sebagai poros budaya khususnya di pulau Jawa.

"Kita budaya timur, kita pun tak lepas dari kerajaan-kerajaan Islam. Dan Solo banyak rumah ibadah, banyak masjid jadi tolong ini jadi pertimbangan. Jika sudah menyalahi izin harus ambil tindakan,  sebab kalau tidak diberi sanksi tidak akan membuat jera," tutur KH Subari kepada Republika,co.id, Senin (18/7). 

Lebih lanjut ia mengkritik peran Pemkot Surakarta yang dianggap lemah dalam pengawasan izin usaha. Di mana izin usaha Social Kitchen merupakan rumah makan. Sedang dalam praktiknya terdapat hiburan berupa pertunjukan tari yang menampilkan penari-penari wanita setengah telanjang.