Senin 18 Jul 2016 14:42 WIB

Puluhan Ribu Massa Dukung Pemerintahan Erdogan

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
 Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera nasional mereka berkumpul di Taksim Square di pusat kota Istanbul, Turki, (16/7).
Foto: Reuters/ Huseyin Aldemir
Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera nasional mereka berkumpul di Taksim Square di pusat kota Istanbul, Turki, (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Puluhan ribu demonstran turun ke jalan-jalan di ibukota Turki, Ankara, dan sejumlah kota lainnya Mereka menyatakan dukungan kepada pemerintahan setelah kudeta gagal yang menarik perhatian dunia Jumat (15/7) lalu.

Pada Ahad (17/7), kerumunan besar warga membawa bendera Turki memenuhi Kizilay Square, Ankara dan Taksim Square, Istanbul. Pada Sabtu (16/7), Presiden Recep Tayyip Erdogan memang menyerukan pendukungnya untuk turun ke jalan.

Sementara itu berbicara pada Senin (18/7), kepada kerumunan pendung pemerintah di Kizilay Square, Perdana Menteri Binali Yildirim mengucapkan terima kasih kepada warga Turki. Ia mengatakan warga telah mendukung mengalahkan kudeta dalam apa yang disebutnya mempertahankan demokrasi.

"Tak peduli pandangan politik mereka, semua pihak datang bersama-sama bergandengan tangan melawan kudeta," ujar Yildirim seperti dilansir Aljazirah.

Yildirim menambahkan, mereka yang melakukan pengeboman dan melepaskan tempakan ke warga bukanlah warga Turki. Pelaku kudeta menurut Yildirim merupakan penjahat dan teroris yang mengenakan pakaian militer.

"Mereka akan menghadapi pengadilan dan membayar harga yang mahal," kata Yildirim.

Pada Sabtu, empat partai politik Turki juga menyatakan deklarasi bersama mengecam plot untuk menggulingkan kudeta. Turki sejauh ini telah menangkap 6.000 orang terkait kudeta termasuk di antaranya 29 jenderal dan 2.839 personel militer. Setidaknya 265 orang yewas dan lebih dari 1.400 orang terluka dalam kudeta yang berlangsung pada Jumat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement