Senin 18 Jul 2016 15:16 WIB

Menag Minta Wahdah Islamiyah Bina Dai Agar tak Provokatif

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Achmad Syalaby
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan kata sambutan saat mengikuti acara Halal Bi Halal di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (15/7)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan kata sambutan saat mengikuti acara Halal Bi Halal di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (15/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjadi salah satu pemateri Muktamar III Wahdah Islamiyah. Islam Wasathiyah pun jadi pembahasan utama yang diharapkan bisa ditebarkan ormas Islam tersebut. Menurut dia, Islam Wasathiyah bisa terwujudkan di antaranya dengan membina para dai.

Lukman  mengungkapkan sebuah organisasi masyarakat Islam, terutama Wahdah Islamiyah, memiliki peranan penting menjaga Indonesia. Ia menekankan, dakwah Islam Wasathiyah merupakan peran penting yang dimiliki ormas Islam seperti Wahdah Islamiyah, yang akan bermuara pada terjaganya persatuan Indonesia.

"Peran penting ormas dakwahkan Islam Wasathiyah, sebab apabila ormas Islam mampu ciptakan kedamaian, persatuan Indonesia pun senantiasa terjaga," kata Lukman, Senin (18/7).

Untuk mewujudkan itu, ia menyampaikan dua aspek yang hendaknya bisa diterapkan Wahdah Islamiyah. Salah satunya adalah meningkatkan peranan dai dan sarana ibadah lain. Selain itu, Lukman mengimbau agar ormas-ormas Islam, terutama Wahdah Islamiyah, mau untuk senantiasa meningkatkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia.

Lebih khusus, dia meminta Wahdah Islamiyah melakukan peran strategis untuk mengontrol dai-dai agar tidak provokatif, yang bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan secara intensif. Menurut Lukman, itu juga merupakan salah satu bentuk penting memelihara Indonesia dengan baik, seperti yang telah diamanatkan oleh para ulama-ulama terdahulu.

Seorang dai, lanjut Lukman, harus bisa memahami dan menerapkan dakwah yang memang berinti pada ajakan, sehingga tidak dilakukan dengan unsur paksaan. Ia memperkirakan, apabila dai-dai mampu menerapkan dakwah damai yang berpusat pada ajakan lembut, maka Islam akan betul-betul tampak damai dan bukan sebaliknya.

"Tanggung jawab itu ada di umat Islam sebagai mayoritas, dan Islam seperti apa yang berkembang di masa depan, tergantung kita saat ini," ujar Lukman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement