Senin 18 Jul 2016 15:47 WIB

Menhan: Ancaman Kudeta Masih Ada di Turki

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Wanita menangisi jenazah warga Turki yang tewas akibat upaya kudeta.
Foto: Reuters
Wanita menangisi jenazah warga Turki yang tewas akibat upaya kudeta.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik menegaskan akan tetap meningkatkan pengamanan negara walaupun kudeta militer yang terjadi beberapa hari yang lalu telah berhasil digagalkan.

Berbicara kepada pengunjuk rasa pendukung pemerintah dan anti kudeta, di depan rumah dinas Presiden Recep Tayyip Erdogan, Senin (18/7), Isik mengungkapkan ancaman kudeta masih tetap ada. Karena itu pengamanan terus ditingkatkan di seluruh kawasan Turki.

"Sampai hari ini kudeta itu berhasil dicegah, tapi kita tidak bisa mengatakan ancaman itu hilang," kata Isik, dilansir dari Anadolu Agency.

Karena itu ia berharap warga Istanbul untuk setia berkumpul mengikuti pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdogan, hingga disampaikan pengunjuk rasa boleh kembali ke rumah masing-masing.

Isik mengatakan Turki telah dikenal banyak kudeta. Namun tidak pada kudeta kali ini yang disaksikan sangat mencolok pengkhianatan yang terjadi. Bahkan menurutnya, warga asing tidak pernah menyerang orang-orang Turki dengan bom dari helikopter dan jet.

Pada Jumat malam, oknum-oknum militer berusaha untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis Turki. Setidaknya 164 orang syahid dalam kekerasan berikutnya.

Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan pada Ahad, lebih dari 6.000 tentara dan hakim telah ditangkap atas hubungan dugaan ke percobaan kudeta yang berakhir gagal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement