Senin 18 Jul 2016 17:20 WIB

Diduga Terlibat Kudeta, Turki Ciduk 8.000 Polisi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
 Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera nasional mereka berkumpul di Taksim Square di pusat Kota Istanbul, Turki, (16/7).
Foto: Reuters/ Huseyin Aldemir
Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera nasional mereka berkumpul di Taksim Square di pusat Kota Istanbul, Turki, (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki menciduk 8.000 polisi di seluruh negeri, termasuk di Istanbul dan Ibu Kota Ankara. Mereka diduga terkait dengan kudeta gagal pada Jumat (15/7).

Seperti diberitakan Middle East Online, dalam dua hari Turki menangkap sekitar 6.000 tersangka kudeta. Pihak berwenang tanpa belas kasihan menuduh komplotan bertindak atas nama Fethullah Gulen. Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan pada Ahad (17/7), angka tersebut masih akan meningkat. "Operasi bersih-bersih terus [dilakukan]," katanya.

Menurut pemerintah, 161 warga sipil dan tentara reguler kehilangan nyawa ketika kelompok dalam tentara menggulingkan pemerintah dengan merebut poin strategis di Istanbul dan Ankara. Namun, Gulen membantah terlibat dalam kudeta dan menduga itu mungkin dilakukan oleh Erdogan sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement