REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite II DPD RI menekankan pada peningkatan fasilitas di area tol terkait kebutuhan para pemudik. Keberadaan SPBU yang terdapat di jalan tol ataupun di jalur mudik masih dianggap terbatas. Minimnya SPBU di jalur mudik menjadi salah satu penyebab utama kemacetan pada musim mudik lalu.
"Kemacetan parah yang terjadi di Tol Pejagan - Brebes Timur saat arus mudik tahun ini dinilai Komite II menjadi masalah yang tidak boleh terulang lagi kedepannya dan harus zero accident," kata Wakil Ketua Komite II DPD RI Anna Latuconsina, Senin, (18/7).
Dia berharap ada kerjasama yang lebih baik dari kepolisian, Kemenhub, Kemen-PUPERA, dan Kemenkes untuk mengantisipasi masalah kemacetan saat arus mudik di tahun 2017. Menurut dia, masalah kemacetan tidak hanya menjadi tanggung jawab satu instansi. Namun juga membutuhkan sinergi semua pihak.
"Kami melihat memang harus ada kerjasama atau koordinasi antara Polri dengan beberapa kementerian terkait yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi mudik di tahun depan," ujar Anna.
Untuk menangani masalah kesehatan, Komite II juga meminta Kemenkes membangun posko-posko kesehatan untuk mengantisipasi pemudik yang mengalami gangguan kesehatan saat mudik.
Anggota Komite II DPD RI Kadek Arimbawa menambahkan, perlu menggratiskan pemudik yang menggunakan jalan tol untuk mengurangi kemacetan di Brexit. "Kalau bisa dari Komite II nanti juga merekomendasikan untuk menggratiskan jalan tol yang digunakan pemudik, biar tidak macet."
Kepala Posko Operasi Ramadaniya Kombes R. Slamet Santoso mengatakan, pihaknya siap melakukan evaluasi terkait arus mudik di tahun 2016 ini. Menurutnya, jumlah SPBU yang terbatas, jalur artileri setelah jalan tol yang terbatas, keberadaan pasar tumpah menjadi beberapa faktor yang menyebabkan kemacetan parah di Brexit.
“Tol Cikopo dan Palimanan merupakan dua titik yang diantisipasi. Di wilayah Jateng ada dua titik mulai dari exit Pejagan, Brebes Barat, ataupun Brebes Timur. Kerawanannya adalah exit tol, pasar tumpah, dan SPBU yang terbatas," ujarnya.
Slamet juga menjelaskan untuk masa mudik tahun ini terdapat penurunan angka kecelakaan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk kasus kecelakaan, masih didominasi oleh sepeda motor. Ke depan, lanjut Slamet, Polri akan mengevaluasi pada kasus yang terjadi saat arus mudik tahun ini yang akan digunakan dalam menyusun strategi untuk mengantisipasi arus mudik lebaran tahun depan.