REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Upacara Yadnya Kasada yang tahun ini jatuh pada 20-21 Juli 2016 tetap dilaksanakan di tengah meningkatnya aktivitas Gunung Bromo. Hingga hari ini (18/7) Gunung Bromo masih berstatus waspada namun tidak membatalkan ritual tahunan suku Tengger tersebut.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS) John Kennedie menyebut pihaknya memberlakukan pengamanan khusus selama Kasada digelar. "Pengunjung hanya diperbolehkan mendekat maksimal satu kilometer dari kawah," katanya dalam konferensi pers, Senin (18/7) di Malang.
Menurutnya, hanya masyarakat lokal yang melakuka ritual nglarung sesaji yang diperkenankan mendekati kawah. Namun demikian, nglarung sesaji tetap memperhatikan kondisi kawah Bromo pada saat upacara.
John tak menampik meski berstatus waspada masih saja ada pengunjung yang nekat mendekati kawah. Pantauan terakhir pada Sabtu (16/7) pekan lalu, masih ada mobil yang mendekat kurang dari satu kilometer dari bibir kawah.
"Langsung kami usir dan beri pengertian bahwa peringatan ini demi keamanan bersama," ucapnya.
Untuk mencegah masyarakat yang nekat naik mendekati kawah, TNBTS telah memasang garis polisi pada jarak satu kilometer dari kawah. Ia mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan yang akan menghadiri Kasada untuk menyiapkan masker.
Gunung Bromo masih sangat fluktuatif sehingga disarankan membawa masker untuk antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi hujan abu. Kepala Pos Cemorolawang Probolinggo, Sarmin, memprediksi Kasada akan menyedot perhatian tak kurang dari dua ribu wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Upacara Kasada merupakan hari raya bagi suku Tengger yang diperingati setiap tanggal 14 atau 15 bulan Kasada menurut penanggalan suku Tengger. Mereka berkurban sesajian ongkek yang dilempar ke kawah Gunung Bromo. Sesaji itu diambil dari hasil sawah, ladang, dan ternak.
Untuk mendukung gelaran upacara Kasada, BBTN BTS berkoordinasi dengan pemda, kepolisian, TNI, BPBD, PU, puskesmas, dan tokoh masyarakat setempat. Tim Search and Rescue (SAR) BBTN BTS juga baru saja dibentuk.
Tim SAR yang terdiri atas 69 personil tak hanya bertugas mengamankan Kasada. Tetapi juga akan bertugas sebagai personil resmi SAR BBTN BTS hingga seterusnya.