REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes), Nila F Moeloek, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi-aksi perusakan terhadap Rumah Sakit (RS) ataupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini terkait kekecewaan masyarakat terhadap sejumlah RS dan fasilitas pelayanan kesehatan yang diketahui memberikan vaksin palsu.
Pemerintah, ujar Nila, telah melakukan sejumlah langkah untuk bisa mengatasi masalah pemberian vaksin palsu tersebut dengan melaksanakan vasiknasi ulang. ''Kami cover, masing-masing daerah akan kami cover. Jadi saya minta kepada masyarakat untuk tenang. Kami akan mengatasinya dan tentu kami akan memberikan vaksinasi ulang,'' tutur Nila sesaat sebelum mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/7).
Menkes menambahkan, pelaksanaan vaksinasi ulang ini akan dilakukan secara bertahap. Pada awalnya, pemerintah akan melakukan vaksinasi ulang di Puskesmas dan Rumah Sakit Ciracas, Rumah Sakit Harapan Bunda, dan Rumah Sakit Sayang Bunda. Nila meminta masyarakat tenang dan bersabar dengan proses vaksinasi ulang tersebut.
''Jika masyarakat anarkis, rumah sakit pun akan tertutup dan rumah sakit kan tidak hanya untuk imunisasi, tapi juga untuk pelayanan kesehatan yang lain,'' tuturnya.
Selain itu, Menkes berharap, masyarakat bisa mempercayakan semua proses penegakan hukum kepada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait pihak-pihak yang dianggap bersalah dalam kasus vaksin palsu ini. Apakah nantinya ada oknum RS ataupun oknum di Kementerian Kesehatan yang terlibat dalam kasus vaksin palsu tersebut.
''Tapi saya minta betul ke masyarakat agar tenang. Mari kita selamatkan anak-anak kita dengan memberikan vaksin ulang,'' ujarnya.