REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan orang tua korban vaksin palsu kembali meluapkan rasa kekecewaannya terhadap RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Senin (18/7). Kali ini, mereka memasang sejumlah spanduk berisi ungkapan amarah di depan gedung utama RS tersebut.
"Hai Dokter Anak dan Suster RS Harapan Bunda! Dimana hati nuranimu? Kalian tipu kami. Kalian racuni anak kami, generasi bangsa masa depan telah kalian rusak! Hargamu yang mahal, kualitasmu abal-abal!" begitu bunyi kalimat yang tertera di salah satu spanduk tersebut.
Tak cukup sampai di situ, kalimat lainnya juga mengekspresikan kekesalan para orang tua yang merasa dikhianati oleh para dokter dan suster pengguna vaksin palsu di RS tersebut.
"Hai Dokter Anak dan Suster RS Harapan Bunda! Kami percayakan anak kami ke kalian. Ternyata balasan kalian? Hancurkan harapan kami. Hancurkan masa depan anak kami. Jangan karena uang kalian lupa sumpah kode etik!"
Puluhan orang tua yang sudah berdatangan ke RS Harapan Bunda sejak pagi merasa kesal lantaran aspirasi mereka tidak kunjung dijawab oleh manajemen RS. Mereka menganggap para pengelola RS Harapan Bunda tidak serius menyelesaikan persoalan peredaran vaksin palsu yang melilit instansi tersebut.
"Manajemen RS terkesan ingin cuci tangan dengan menyembunyikan diri terus dari kami. Masa sudah tiga kali kami bolak-balik ke sini, belum juga ada kejelasan soal mekanisme penyelesaian kasus ini oleh RS?" tutur salah satu orang tua pasien, Indri H.
Kementerian Kesehatan sebelumnya merilis 14 nama fasilitas layanan kesehatan penerima vaksin palsu. Di antara daftar itu terdapat nama RS Harapan Bunda, Jakarta Timur.